Diperkirakan 150.000 warga Afghanistan tinggal di Turki, 600 di antaranya diyakini tidak memiliki dokumen perjalanan yang layak, kata pejabat pemerintah lainnya.
Langkah itu dilakukan ketika China dan Hong Kong mengatakan mereka tidak akan lagi mengakui paspor British National Overseas (BNO) sebagai dokumen perjalanan yang valid mulai Minggu, 31 Januari.
Hong Kong membenarkan kabar bahwa negara kota itu telah menyerukan kepada 14 negara, untuk menolak paspor British National Overseas (BNO), yang kerap dipakai rakyat Hong Kong untuk mengajukan visa liburan kerja ke Eropa, Amerika Utara, dan beberapa negara Asia.
Ribuan warga Afghanistan telah mengajukan permohonan dokumen perjalanan baru untuk menghindari krisis ekonomi dan kemanusiaan yang berkembang yang digambarkan oleh PBB sebagai krisis kelaparan.